INFOnews.id | Sidoarjo - Pengrajin asal Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) bertandang ke Sidoarjo, Jawa Timur. Pemuda dan pemudi ini sengaja diberangkatkan oleh Dinas Perindustrian Provinsi Sumsel untuk magang dan belajar mendalami seni ukir kulit dan berbagai jenis kerajinan seperti yang diproduksi Galeri MORFBY milik Makhbub Junaedi di Dusun Wates, Desa Kedensari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.

Mereka, adalah Indra L Tarzan yang juga pengrajin di daerahnya, di Desa Muara Lematang, Kecamatan Sungai Rotan, Muara Enim; kemudian Muhammad Fardi, dari Desa Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul; Rian Hidayat dan Eva Ningsi dari Desa Karang Agung, Lubai Ulu. Kepada media ini mereka menyebut selama tiga hari magang, di galeri ini.

Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Sumsel DR Hj Mega Nugraha, SH.M.Si melalui Kasi IKM barang dari kayu, furniture dan alat angkut, Endris Dwi Herdianti, SE, MM mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan Informasi dan Pelatihan langsung ke sentra kerajinan kulit, tepatnya di Galeri MORFBY.

"Kegiatan ini berlangsung mulai 30 November hingga 2 Desember 2022 dengan diikuti peserta magang sebanyak 4 orang pelaku IKM Kerajinan Kulit yang berasal dari Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan, mereka merupakan binaan dari Dinas Perindustrian Provinsi Sumsel," kata Endris Dwi Herdianti," Kamis (1/12/2022).

Diharapkan, pelaku IKM binaan ini bisa menambah ilmu pengetahuan dan menambah kreatifitas serta inovasi baru untuk pengembangan IKM kulit di Provinsi Sumatera Selatan. Juga turut serta dalam rombongan 'Magang Diversifikasi Sandang IKM Kerajinan Kulit' itu, Kasi Pengembangan Teknologi IPT, Yeni Febrianti, S. Si, M.Si.

"Sebelumnya, kami mendapat arahan dan sudah diberikan alamat desa ini, dari Dinas Perindustrian Provinsi Sumsel," kata Rian Hidayat, mewakili peserta magang lainnya.

Di workshop, di Desa Wates, Kedensari, Tanggulangin ini, mereka diterima dan mendapat arahan langsung dari pemilik, Junaedi. Dengan, santai diskusi dan tanya jawab pun berlangsung, termasuk soal seni ukir kulit atau kreatifitas produk lainnya di galeri ini juga diajarkan.

Rian menyebut, sebagai pengrajin di daerahnya, dirinya ingin mendapat berbagai masukan, ilmu serta pengetahuan baru, sebagai kombinasi bagi pengembangan usaha kerajinan yang juga ditekuninya, di kampung halamannya, di Kabupaten Muara Enim.

"Saya dan teman-teman ingin menambah ilmu dan pemahaman soal seni, khususnya seni ukir kulit di Galeri milik Pak Jun ini. Karena, saya juga ingin mengembangkan kerajinan yang sudah saya lakukan. Ada sandal, sepatu, boneka, baju dan lainnya," urai Rian, diamini ke tiga rekannya.

Junaedi pun mengaku gembira menerima tamu para pemuda-pemudi dari Palembang ini, di galerinya. Kedatangan mereka disambut ramah, diskusi berbagai seni kerajinan termasuk seni ukir kulit pun disampaikan oleh Junaedi yang juga Ketua BPD di Desa Kedensari, Tanggulangin.

Dirinya mengaku dengan senang hati menyampaikan berbagai hal soal seni kerajinan kepada mereka. Sangat mendukung, dan memberikan semangat atas kedatangan, kreatifitas dan minat seni yang telah mereka lakukan. Termasuk, datang ke Tanggulangin, untuk belajar kerajinan guna dikembangkan di daerahnya.

"Saya sangat menghargai dan mendukung yang mereka lakukan. Mereka, para pemuda pemudi ini perlu terus diasah kreatifitasnya sehingga bisa mengembangkan produk daerah. Karena kreatifitas adalah harta kekayaan yang tidak akan pernah habis dan itu tanpa batas," kata Junaedi.

Hadir juga di kesempatan itu sebagai tim pelatih, Dr. Fitria W. Roosinda, praktisi Komunikasi Branding yang selama ini banyak melatih UMKM dalam pengembangan branding produk di Jawa Timur. Tya, sapaan akrabnya, juga turut mendukung semangat mereka yang datang dari jauh untuk belajar.

"Bahwa produk yang baik adalah yang mampu mengangkat kekhasan daerahnya, dalam hal ini di Palembang banyak sekali potensi khas daerah yang bisa dikembangkan sebagai produk suvenir daerah. Salut dengan semangat mereka, sukses selalu," kata Tya. (inf/tji/red)

Editor : Tudji Martudji

Berita Terbaru